Kita Bukan Sutradaranya

Dalam pikiran kita, banyak cita-cita dan harapan atau lebih tepatnya ekspektasi yang selalu muncul setiap harinya. Itu wajar dan sangat manusiawi ketika kita punya harapan terhadap sesuatu apapun itu. Entah project yang sedang kita kerjakan, teman atau pasangan yang berlaku sesuai harapan kita, atau berharap hari ini akan baik-baik saja. Tapi yang jadi kurang tepat … Lanjutkan membaca Kita Bukan Sutradaranya

30 Hari Menulis #5

Sepulang sekolah aku jalan keliling kampung sambil berpikir, gimana ya caranya dapat uang buat beli kemejanya Bapak. Kalau mau kerja, kerja apa ya?. Beberapa gang aku telusuri. Setapak demi setapak, dengan kaki beralaskan sandal jepit yang aku tali bagian bawahnya, karena memang sudah lepas. Pikiranku juga masih terus berputar, mencoba menemukan ide-ide yang bisa aku … Lanjutkan membaca 30 Hari Menulis #5

30 Hari Menulis #4

Siang itu aku pulang berjalan kaki. Maklum, kalau siang Bapak pasti sedang bekerja atau mencari kerja. Tidak selalu dapat pekerjaan, tapi paling tidak Bapak masih berusaha untuk mengumpulakan rejeki yang halal untuk kami bertiga. Aku menyusuri beberapa trotoar yang sudah mulai rusak karena sering dilalui kendaraan bermotor. Jadi aku harus berhati-hati untuk melewatinya. Salah-salah kakiku … Lanjutkan membaca 30 Hari Menulis #4

30 Hari Menulis #3

“Assalamu’alaikum”, sapa Bapak sambil mengetuk pintu. “Wa’alaikumsalam”, sahut suara pelan dari dalam Rumah. Sesosok wanita kecil muncul membukakan pintu rumah kami yang terbuat dari sebuah triplek kayu yang tidak terlalu kuat itu. Susunannya memang tidak beraturan, tapi aku selalu kagum dengan hasil karya Bapak ini. Diambil dari beberapa kayu yang Bapak peroleh selama membantu membangun … Lanjutkan membaca 30 Hari Menulis #3

30 Hari Menulis #2

Sebuah sepeda berjalan pelan menyusuri sudut kota yang nampak masih terlelap di pagi itu. Pintu-pintu toko masih terkunci dengan gembok-gembok besar. Matahari seakan masih ikut terlelap seperti kebanyakan orang di luar sana. Suara kokok jago yang kadang terdengar silih berganti di beberapa persimpangan dan sudut kampung menjadi harmoni tersendiri disusul dengan suara “kriet” dari sepeda … Lanjutkan membaca 30 Hari Menulis #2