Salah satu kegiatan yang saya lakukan hingga saat ini adalah siaran di Radio Unisi. Dimana saya juga menjadi host untuk salah satu program agama yang bekerja sama dengan Universitas Islam Indonesia. Nama programnya adalah Lentera Hati, setiap hari kamis pukul 20.00 WIB. Banyak yang kami bahas di Program ini, terutama perihal agama Islam.
Beberapa minggu yang lalu, saya bertemu dengan narasumber lulusan dari Pondok Pesantren UII. Kami bahasa banyak hal sampai dimana ketemu dengan cerita yang akan saya tuliskan berikut ini :
KISAH SEORANG RAJA BAIK DAN RAJA JAHAT
Alkisah ada seorang Raja yang baik hati dan di cintai rakyat nya di sebuah Negeri nan jauh disana, dan di zaman yang sama hidup pula seorang Raja jahat yang suka menindas rakyat nya di sebuah Negeri yang berbeda. Suatu ketika kedua orang Raja ini tiba-tiba jatuh sakit, Raja yang baik hati di vonis oleh sang Tabib akan meninggal jika tidak makan seekor ikan tertentu, begitu pula dengan Raja yang jahat. Rakyat dari Raja yang baik hati itu sangat yakin ikan tersebut mudah untuk di temukan karena memang musim nya, sedangkan rakyat dari Raja yang jahat merasa pesimis karena bukan musim ikan itu ada di Negeri tersebut. Namun Takdir berkata lain, sang Raja yang baik hati itu akhirnya meninggal dunia karena tidak mendapatkan ikan yang di maksud oleh sang Tabib, namun sang Raja yang jahat sembuh karena mendapat ikan yang di maksud oleh sang Tabib.
Malaikat yang menyaksikan kejadian itu sangat heran dengan kebijakan Tuhan. Akhirnya sang malaikat memberanikan diri untuk bertanya langsung kepada Tuhan. ” Wahai Tuhanku mengapa Engkau mentakdirkan kematian kepada Raja yang baik hati, namun Engkau biarkan hidup Raja yang Zholim kepada rakyat nya?” kata si malaikat. Tuhan menjawab,“Wahai malaikat ku, Aku mentakdirkan Raja yg baik hati itu meninggal karena dia pernah melakukan suatu dosa pada suatu hari, Aku ingin dia menghadap Ku tanpa membawa Dosa tersebut. maka Aku langsung balas Dosa nya di dunia. Sedangkan Raja yang jahat itu suatu ketika pernah berbuat kebaikan, maka Aku balas kebaikan nya langsung di dunia sehingga ketika dia menghadap Ku nanti tidak ada amal kebaikan nya barang sedikit pun dan Aku pun tidak ragu-ragu memasukkan nya ke dalam Neraka.” Sekarang mengertilah si Malaikat atas hikmah kebijaksanaan dari Tuhan nya, si malaikat pun berseru” Maha Suci Engaku Wahai Tuhanku, Engkau lah yg Maha Pengasih lagi Maha Bijaksana.”
Bisa jadi kita berfikir dan berprasangka apa yang diberikan Tuhan adalah keburukan, padahal tidak sama sekali. Hanya saja kita yang belum tahu apa yang menjadi hikmah dari setiap masalah. Jadi, mulailah untuk terus berprasangka baik kepadaNya dan berbuat baiklah sebanyak-banyaknya. Karena kita tidak tahu seberapa banyak Dosa atau Pahala yang sudah kita tabung. Semoga Tuhan mengampuni dosa yang pernah kita perbuat 🙂
Yogyakarta, 17 Oktober 2014
Denta Aditya
Denta Aditya 
keep writing, kus!